Menggunakan Sel Manusia Dalam Tabung Untuk Kekebalan Tubuh

Menggunakan Sel Manusia Dalam Tabung Untuk Kekebalan Tubuh

Menggunakan Sel Manusia Dalam Tabung Untuk Kekebalan Tubuh

Periset sudah mulai mengembangkan model sistem kekebalan tubuh dengan menggunakan sel manusia. Dan menurut ilmuwan Amerika dan Inggris, teknik lab ini harus membuat percobaan vaksin awal lebih cepat, lebih aman, dan lebih murah.
Teknologi yang disebut "vaksinasi booster in vitro", juga dapat digunakan untuk mengobati patogen immunocompromised atau tempur seperti Ebola.
Ketika patogen memasuki tubuh, sistem kekebalan membentuk antibodi yang menyerang patogen tertentu. Sebelumnya, ketika ilmuwan ingin menyebabkan sel kekebalan tubuh di laboratorium menghasilkan antibodi, sel tersebut menghasilkan semua jenis antibodi. Kini para periset mampu memperoleh antibodi spesifik yang mereka inginkan dengan menggunakan nanopartikel yang menghubungkan beberapa bagian aktif dengan vaksin molekuler yang merangsang sistem kekebalan tubuh.
Penelitian ini dipimpin oleh Facundo Batista dari Ragon Institute di Cambridge, Massachusetts.
"Kita bisa membuat sel-sel ini dengan cepat menjadi tabung, piring petri, menjadi sel penghasil antibodi. Ini sangat penting karena sebelumnya satu-satunya cara untuk melakukannya adalah dengan mengimunisasi orang," kata Batista.
Ini adalah penelitian yang menarik. Matthew Laurens, yang mempelajari pengembangan vaksin di University of Maryland, dan tidak terkait dengan penelitian ini.
"Ini akan memungkinkan kandidat vaksin untuk diuji lebih cepat dan lebih cepat, dan hasil ilmiah akan menunjukkan apakah kandidat vaksin perlu dilanjutkan atau diganti," katanya.
Vaksinasi di dalam tabung tidak hanya menghemat waktu dan uang, vaksin juga tidak memerlukan percobaan vaksin manusia yang pada akhirnya tidak efektif.
Selain uji coba vaksin, antibodi yang dihasilkan oleh tabung sistem kekebalan ini dapat diberikan pada pasien yang sedang memerangi penyakit ini. Para ilmuwan mencoba mengidentifikasi antibodi yang menyerang semua jenis virus Ebola. Vaksin dalam tabung akan meningkatkan peluang Anda untuk mengubah upaya tersebut menjadi terapi yang efektif. Penelitian ini dipublikasikan minggu ini di The Journal of Experimental Medicine.